[Video] Demo Tolak BBM Naik Berakhir Ricuh, Mahasiswa Aceh Barat Terkapar

Tolak Bbm Naik Ditembak
Peserta unjuk rasa tolak BBM naik terkapar di tengah jalan setelah tertembak peluru gas air mata yang dilontarkan pihak kepolisian, di Bundaran Simpang Pelor, Meulaboh Aceh Barat, Senin (12/09/2022).
Bagikan

SatuAcehNews – Aksi unjuk rasa tolak BBM naik di Bundaran Simpang Pelor, Meulaboh Aceh Barat, Senin (12/09/2022) berakhir ricuh. Satu pengunjuk rasa terkapar setelah tertembak peluru gas air mata.

Massa yang menamakan dirinya Aliansi Rakyat Bergerak (AKAR) melakukan aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRK Aceh Barat, Senin (12/09/2022). Aksi tersebut berakhir ricuh dan terjadi bentrokan dengan pihak kepolisian. Dalam kericuhan tersebut, polisi mengambil tindakan represif dengan menembakkan gas air mata dan menangkap beberapa peserta aksi.

Fidyah Puasa Ramadhan
Tolak Bbm Naik Ditembak
Peserta unjuk rasa tolak BBM naik terkapar di tengah jalan setelah tertembak peluru gas air mata yang dilontarkan pihak kepolisian, di Bundaran Simpang Pelor, Meulaboh Aceh Barat, Senin (12/09/2022).

Satu orang peserta aksi, Tengku Rahmat, ambruk di tengah jalan setelah tertembak gas air mata. Tampak dari video yang beredar, peluru gas air mata yang ditembakkan polisi memantul dari jalanan dan mengenai tubuh Rahmat. Seketika, tubuh Rahmat ambruk di jalanan sedangkan massa berlarian menyelamatkan diri.

Rahmat mengaku, sempat terjatuh atau pingsan dua kali paska kejadian itu. Tubuhnya mengalami kaku dan sesak usai terkena tembakan dan menghirup langsung gas air mata yang ditembak petugas polisi saat mengamankan aksi.

“Kami berada di depan kepolisian. Tembakan pertama entah kemana arahnya, tembakan kedua ke jalan dulu kemudian memantul ke arah badan, bagian dada,” ujar Rahmat kepada media.

Rahmat menjelaskan, setelah terkena peluru gas air mata, badannya terasa mati rasa dan langsung terkapar di tempat. Kesadarannya turun dengan cepat akibat terkena hantaman peluru tersebut dan terhirup langsung gas air mata. Sempat terlihat tubuh Rahmat mengejang sebentar lalu terbujur kaku. Beberapa teman mahasiswa yang melihatnya mencoba menyelamatkannya dengan mengangkat tubuhnya menjauh.

Setengah sadar, Rahmat meronta karena dikira ia sedang ditangkap polisi. Akibatnya, tubuhnya kembali terjatuh ke aspal dan pingsan. Rekan-rekannya yang ikut aksi demo tolak BBM naik kembali mengangkat dan membawa tubuhnya menjauhi lokasi.

Setelah kesadarannya pulih, Rahmat kemudian meminta perlindungan ke rumah warga agar tidak ikut ditangkap polisi.

Dari video yang beredar tampak jelas pihak kepolisian menembakkan gas air mata langsung dengan sudut miring menuju ke tanah, tidak langsung ke massa aksi. Namun karena posisi penembak dengan massa yang sangat dekat, tentu dapat menimbulkan efek yang fatal bagi yang terkena pantulannya.

Fidyah Puasa Ramadhan

Bagikan